Rabu, 28 Oktober 2009

1. Tata Cara/Tuntunan Berdo’a
Sesuai dengan kata pengantar diatas, do’a adalah senjata bagi
setiap mukmin setelah usaha secara dzahir maksimal dilakukan
karena do’a merupakan inti atau otaknya ibadah Allah Swt tidak
senang kepada orang yang tidak mau berdo’a karena itu tanda
kesombongannya, bahwa Allah malu jika tidak mengabulkan do’a
hamba-Nya untuk itu bila seseorang berharap do’anya terkabul, maka
dia harus menjaga tata cara sopan santun dan hal-hal yang
diperlukan seperti:
1. Iklas dalam berdo’a
2. Yakin Do’anya terkabul dan tidak lalai dalam berdo’a
3. Berdo’a dengan rendah diri dan khusyu’
4. Berdo’a bersama
5. Merendahkan suara ketika berdo’a antara terlalu keras atau
terlalu pelan
6. Tidak tergesa-gesa ketika berdo’a baik ketika membaca atau
tergesa-gesa untuk segera terkabul
7. Memulai dan mengakhiri do’a dengan menyebut dan memujji
asma Allah Swt, Shalawat serta bacaan-bacaan yang
memudahkan tercapainya hajat (semisal diiringi al-Fatihah)
8. Mengulang-ulang kalimat do’a (tiga kali)
9. Mengangkat tangan etika berdo’a kemudian mengusap wajah
setelah selesai berdo’a.
10. Berdo’a dalam keadaan bersihjiwa, badan, pakaian dan kesemua
hal yang masuk perut merupakan barang halal.
11. Menyesuaikan situasi (ketika situasi tenang, waktu sujud, terjadi
perang Sabilillah, dan lain-lain).
12. Menghadap qiblat
13. Disampaikandengan rasa memelas dan betul-betui
membutuhkan.
14. Meminta di do’akan kepada orang lain (meskipun yang meminta
lebih utama dari yang diminta) atau meskipun tidak berada
dihadapannya.
15. Berdo’a dengan berwasilah (mengambil perantara) baik dengan
amal kebaikan sendiri (nadzar, shodakah dan lain-lain) atau
dengan wasilah Rasulullah Saw dan atau pewarisnya para Auliya
dan Ulama.
16. Mengutamakan do’a ma’tsur ( do’a diambil dari al-Qur’an dan
hadits) sebelum membaca do’a-do’a selainnya menurut
kesepakatan ulama (Ijtima).
17. Lebih utama berdo’a dengan posisi dudukjika tidak maka
diperbolehkan berdiri atau bahkan berbaring miring kekanan.
18. Mengamini do’a orang lain
19. Isi do’a tidak bertentangan dengan perintah Allah
20. Beristigfar (Minta ampunan) sebelum berdo’a
Disamping memperhatikan adab berdo’a sebagaimana diatas
berdo’a juga harus memperhatikan waktu-waktu yang istimewa
untuk berdo’a di antaranya yaitu :
1. Pada waktu dini hari setelah shalat tahajud
2. Pada malam lailatui Qodr
3. Pada waktu puasa Ramadhan
4. Diantara dua khutbah
5. Diantara adzan dan iqamah
6. Pada waktu diri teraniaya (kritis).
7. Pada waktu Wuqufdi Arafah
Sebab-sebab do’a tertunda atau belum dikabulkan oleh Allah
Swt ada kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Tidak beribadah kepada-Nya
2. Tidak mengikuti sunah Rasulullah Saw
3. Tidak mengamalkan isi al-Qur’an
4. Menjadi teman Syaitan ( menuruti hawa nafsu/kemauan
syaitan).
5. Senang berbuat maksiat ( dosa)
6. Tidak mau beramal
7. Suka membicarakan aib orang lain.
8. Lupa dengan kematian dan tenggelam dalam dosa
9. Tidak mau bersyukur kepada Allah Swt.
Faidah dan khasiat bacaan basmallah
   
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Mengamalkan lafazh basmallah dengan dalil sabda Rasulullah
Saw:
فَقَد قَالَ النبِى صلَّى اللهُ علَيهِ وسلَّم : ُأكْتبوا بِسمِ اللهِ
الرحمنِ الرحِيمِ فِي كُتبِ ُ كم فَإِذَا كَتبت  مواها فَتكَلَّ  موابِها
Artinya; Nabi saw bersabda: Tulislah Bismillah hirahman nirrahim
dikitab/buku kalian semua kemudian setelah menulis bacalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar